Penemuan Unsur atau Senyawa Terbaru yang Berguna Bagi Kehidupan Makhluk Hidup
|
June 16, 2017
Senyawa
Tanaman Mangga Bisa untuk Alternatif Kontrasepsi
Dikutip
dari BBC, Rabu 17 Mei 2017, kontrasepsi alami ini memanfaatkan senyawa dari
akar tanaman dandelion atau Randa Tapak dan tanamaman 'anggur dewa guntur' yang
sudah lama dipakai dalam obat tradisional Tiongkok. Senyawa yang disebutkan
sebagai ‘kondom molekuler’ itu yakni pristimerin dan lupeol.
Peneliti
menuturkan, lupeol ditemukan pada tanaman mangga, akar Randa Tapak, lidah
buaya, sedangkan pristimerin berasal dari tanaman Triplinggium wilfordii
(tanaman anggur dewa guntur) yang digunakan dalam pengobatan tradisional
Tiongkok.
Bahan
kimia alami tersebut, kata tim peneliti, tidak akan menghalangi sperma menuju
sel telur seperti kontrasepsi pada umumnya. Senyawa itu berfungsi untuk
melambatkan laju sperma, dengan mencegah sperma mencambuk ekor dan mendorong ke
arah sel telur. Dengan kata lain, senyawa akan memblokir progesteron, yang mana
memicu sperma berenang kuat. Peneliti menegaskan, penggunaan senyawa itu tak
akan merusak sperma.
"Senyawa
itu tak akan membunuh motilitas basal sperma, tak beracun bagi sel sperma dan
sperma tetap masih bisa bergerak," jelas asisten profesor biologi
molekuler dan sel Universitas California Barkeley, Amerika Serikat, Polina
Lishko.
Dalam
pengujiannya, senyawa tersebut terbukti mampu menghentikan pembuahan dengan
mencegah sperma mencambuk ekornya. Ke depan, tim peneliti akan menguji sejauh
mana kedua senyawa itu berfungsi pada primata. Hal ini karena, sel sperma
primata bekerja dengan cara yang mirip dengan manusia.
Sayangnya,
tim peneliti mengatakan, kadar kedua senyawa pada tanaman tersebut tergolong
rendah, sedangkan biaya untuk ekstraksi tergolong mahal. Tantangan tim peneliti
yakni menemukan tanaman dengan kadar senyawa kontrasepsi yang kadarnya
berlebih.
Meski
masih punya kelemahan, penemuan itu dinilai sukses menghadirkan pendekatan baru
dalam kontrasepsi pria.
"Ini
adalah studi sangat menarik yang menunjukkan dua senyawa alami bisa melumpuhkan
molekul kunci pada sperma, yang mengatur bagaimana mereka berenang di saat
akhir sebelum pembuahan," jelas profesor andrologi Universitas Sheffield,
Inggris, Allan Pacey.
Sumber:
No comments:
Post a Comment