#SIP Lingkup Data
|
November 07, 2019
A. Hirarki
Data
Kadir (2001), mengatakan
secara tradisional, data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri
atas:
a.
Elemen
Data, satuan terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang
bermakna. Istilah lain elemen adalam medan (field),
kolom, item, dan atribut.
b.
Rekaman,
gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Dalam sistem basis data relasional,
rekaman biasa disebut dengan istilah baris
c.
Berkas,
himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas. Berkas dapat
dikatakan sebagai kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu subjek
B. Penyimpanan
Sekunder
a.
SASD yaitu Sequential Access Storage Device, adalah
media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu
yang merupakan jenis memory eksternal yang mempunyai akses data secara tidak
langsung (berurutan) seperti pita magnetic. Pita magnetik banyak digunakan
sebagai simpanan luar sejak sekitar tahun 1950 di komputer UNIVAC, terbuat dari
pita plastik tipis yang dilapisi dengan lapisan magnet iron-oxide berwarna merah kecoklatan. Pita magnetik yang
berbentuk reel-to-reel tape banyak
digunakan untuk komputer-komputer besar sedang yang berbentuk cartridge tape
banyak digunakan untuk komputer mini dan yang berbentuk cassette banyak digunakan untuk komputer mikro.
b.
Direct Access Storage Device yang merupakan kebutuhan dari simpanan luar yang sifatnya
pemasupan secara langsung telah dirasakan sejak komputer generasi pertama dan
mulai di gunakan pertama kalinya di sistem komputer RAMAC 305 pada tahun 1956.
Kelebihan dari DASD dibandingkan dengan SASD adalah kecepatan dari waktu
pemasukannya dan banyak aplikasi yang membutuhkan hal seperti ini. Simpanan
yang termasuk dalam DASD diantaranya adalah magnetic
disk, tape strip cartridge, optical disk, magnetikdrum dan magnetic bubble memory.
C. Pemrosesan
Data
Di dalam sistem pemrosesan batch, kejadian-kejadian
khusunya yang dicatat di kertas, boleh diakumulasikan sebelum entri data
dilakukan. Entri data tidak terjadi segera setelah waktu kejadian. Pemrosesan batch
meliputi pengakumulasian dokumen-dokumen kejadian dan penghitungan total
kendali dengan mengunakan mesin hitung atau alat lainnya
Pada
database, batch processing juga
digunakan untuk update database masal yang efisien dan pengolahan transaksi
otomatis, sebagai kontras dengan proses transaksi interaktif online (OLTP)
aplikasi. Pada gambar, batch processing sering digunakan untuk melakukan
berbagai operasi dengan gambar digital. Tidak ada program komputer yang
membiarkan satu ukuran, mengkonversi, watermark, atau mengedit file gambar.
Penggunaan
umum batch processing:
a. Pengolahan data
b. Percetakan
c. Database, Batch
processing juga digunakan untuk update database massal yang efisien dan
pengolahan transaksi otomatis, sebagai kontras dengan proses transaksi
interaktif online (OLTP) aplikasi.
d. Gambar, Batch processing sering digunakan untuk melakukan
berbagai operasi dengan gambar digital.
e. Konversi, Batch processing juga digunakan untuk mengkonversi
beberapa file komputer dari satu format yang lain
b.
Pemrosesan
Online
Sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal
sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang
muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap
perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Salah satu contoh
penggunaan online processing adalah
transaksi online. Dalam sistem pengolahan online, transaksi secara individual
dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk meng-update
dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia segera
untuk permintaan keterangan atau laporan
c.
Sistem
Real time
Sistem real time adalah suatu sistem yang
mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat
pada status sistem fisik. Sistem real time
adalah bentuk khusus dari sistem online. Sistem online menyediakan sumber daya
konseptualtersebut dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan
operasi dari sistem fisik.
Suatu sistem dikatakan real
time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan
instruksi/tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan kata
lain, sistem real time adalah sistem
yang menggunakan deadline, yaitu
pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang tidak
real time adalah sistem dimana tidak
ada deadline, walaupun tentunya respons yang cepat atau performa yang tinggi
tetap diharapkan.
Terdapat
dua model sistem real time, yaitu:
a.
Hard real time mewajibkan proses selesai dalam kurun waktu tertentu.
Jika tidak, maka gagal.
b.
Soft real time menerapkan adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas
dan toleransi waktu.
Jones, F., &
Rama, D. (2008). Sistem informasi
akuntansi 2. Jakarta: Salemba Empat
Kadir, A.
(2001). Konsep dan tuntutan praktis basis
data. Yogyakarta: Andi
Gaol, C. J. L.
(2008). Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Grasindo
McLeod, Schell,
George P. (2008). Management information
system. Jakarta: Salemba Empat
Sulianta, F.
(2008). Komputer Forensik. Jakarta:
PT. Gramedia
edit
No comments:
Post a Comment